Senin, 15 Desember 2014

Universitas Pembangunan Jaya Memulai Pembangunan Gedung Baru

Universitas Pembangunan Jaya, sudah melakukan pembangunan gedung baru yang berlokasi di Jl. Cendrawasih, Kelurahan Sawah Lama, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Pembangunan ini bertujuan untuk mendukung agar para mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya melakukan sarana dan prasarana. Pendirian tersebut sudah berjalan terhitung sejak tanggal 1 November 2014 lalu. Saat ini masih terdapat tiang pancang tersebut.


Gedung tersebut didirikan di tanah dengan luas sebesar 15 hektar, Pembangunan ini masih mengutamakan tahap 1 dahulu. Yang dimana gedung ini mempunyai 8 lantai untuk mencangkup kelas - kelas tersebut. Pembangunan tersebut sudah melakukan revisi sebanyak 3 kali, dan kali ini parah pihak Pembangunan Jaya Group sudah sepakat bahwa pembuatan akan mirip sesuai maket yang terdapat terpanjang di lobby kampus Universitas Pembangunan Jaya tersebut. 

Untuk gambaran di kampus masa depan UPJ ini, kampus ini mempunyai 2 tahap. Lalu di dekat gedung ini terdapat laboratorium yang berguna untuk melakukan sarana kegiatan kampus tersebut. Lokasinya yang tidak jauh dengan Stasiun Jurang Mangu ini memiliki akses yang dapat dilalui mobil maupun sepeda motor. Lalu ada sebuah Convention Hall yang berguna untuk aula, dan menjadi kelak tempat para mahasiswa Angkatan Pertama (2011) untuk melaksanakan wisuda pertama Universitas Pembangunan Jaya.


Ir. R. Tony Soehartono, Kepala Biro Non-Akademik mengatakan bahwa pembangunan akan selesai pada tanggal 31 Mei 2015 yang akan datang, dan tahap finishing interior akan dilakukan mulai tanggal 1 Juni 2015 sampai 30 Juli 2015. Oleh sebab itu para mahasiswa dapat menggunakan gedung baru tersebut mulai tanggal 1 Agustus 2015.

Konsep Gedung Baru Tahap 1 Universitas Pembangunan Jaya
source : Lobby Universitas Pembangunan Jaya
Lokasi Kampu Baru Universitas Pembangunan Jaya dalam tahap pembangunan
source: http://www.upj.ac.id
Tiang - tiang Pancang Untuk Gedung Baru Kampus Universitas Pembangunan Jaya
source :http://www.upj.ac.id

Minggu, 14 Desember 2014

Surat Kabar Sebagai Media Iklan

Frekuensi Terbit

Frekuensi penerbitan surat kabar dibedakan dalam 6 jenis frekuensi penerbitan meliputi
  • 7 x seminggu
  • 6 x seminggu
  • 5 x seminggu
  • 4 x seminggu
  • 3 x seminggu
  • 2 x seminggu
  • 1 x seminggu
Frekuensi terbit digunakan oleh pengiklan untuk melihat usia surat kabar dalam perderan. Selain usia edar diperhatikan pula bahwa hari edar juga menjadi pertimbangan surat kabar yang terbit hari Minggu tentu isi iklannya bukan iklan yang merangsang orang untuk berpikir berat karena umumnya hari minggu bernuansa suasana santai.

Ukuran
  • Ukuran surat kabar dibedakan dalam tabloid dan standard (broad sheet).
  • Bentuk tabloid terdiri dari enam kolom ( 5 x 35 cm)
  • Ukuran ini berkesan tabloid mirip majalah tak berjilid.
  • Sedangkan bentuk standar memiliki ukuran delapan atau sembilan kolom.
  • Ukuran menjadi pertimbangan dalam segi kreatif iklan yang berujudul art work.
Sirkulasi

Sirkulasi surat kabar dikategorikan dalam bentuk lokal, regional, dan nasional. Pada prakteknya umumnya koran lokal juga mengiklankan iklan yang datangnya dari pusat sehingga koran lokal juga merupakan kepnajangan tangan dari pengiklan nasional. Pertimbangan sirkulasi ini juga digunakan sebagai pertimbangan untuk memilih target audience.

Format Isi

Format isi berkaitan dengan segementasi dari target audience, oleh karenanya umumnya format surat kabar disesuaikan dengan interest dari target audience-nya. Format isi surat kabar ini kian beragam namun secara umum dapat dibagi dalam kategori umum, ekonomi, olah raga (sport), kriminal, klenik (mistis), hiburan, wanita, teknologi, dan property.

Jenis Iklan Surat Kabar

  1. Iklan baris. Iklan ini umumnya hanya berisi pesan - pesan komersial yang berhubungan denga kepentingan pengiklan seperti lowongan kerja, jual beli kendaraan, sewa ruma dan lain - lain. Ukurannya kecil hanya satu kolom, namun memiliki kekuatan karena berkaitan dengan kebutuhan sehari - hari para pembacanya.
  2. Iklan display. Iklan ini berukuran minimal dua kolom hingga halaman penuh. Iklan display dibedakan antara iklan display lokal (pengiklan organisasi atau individu) dan iklan display nasional (pengiklan perusahaan multi nasional, intansi nasional.
  3. Suplemen adalah lembaran khusus yang diselipkan pada surat kabar loose insert. Umumnya yang mengiklankan bukannya biro iklan atau pengiklan tetapi adalah para penyalur surat kabar itu sendiri.
Kelas Sosial Budaya

Pembaca surat kabar dikategorikan dalam 2 jenis yaitu:
  1. Highbrow news paper: Koran untuk kelas menengah ke atas. Ciri - cirinya menggunakan bahasa tidak langsung dan diksinya berkualitas, disajikan secara sopan dan tidak banyak ilustrasi.
  2. Boulevard (popular) news paper: Koran untuk menengah ke bawah. Ciri - cirinya gaya bahasa gamblang diksinya lugas, bersifat emosional, dan banyak ilustrasi

Variable Media Planning

Ada beberapa macam Variable Media Planning, yaitu:


  • Which audience to reach. Siapakah target market kita? Bagaimana karakter demografisnya (jenis kelamin, tingkat ekonomi, usia, d.l.l) distribution pattern.
  • Where (geographic emphasis). Dimanakah key market dan prospective market kita? Apakah marketing strategy produk tersebut memerlukan peningkatan/penurunan media support di daerah - daerah tertentu.
  • When (timing). Berapalamakah kampanye tersebut akan dilaksanakan? Kapan waktunya angka - angka sales product tersebut memerlukan peningkatan/penurunan media suport pada waktu - waktu tertentu.
  • For how long (campaign length). Berapa lama waktu efektif kampanye untuk mencapai tujuan?
  • How intense (frequent).  Berapa bobot reach dan frequency yang ditetapkan untuk mencap tujuan.
Strategies
  1. Target market
  2. Media mix
  3. Continuity
  4. Contingency
  5. Alternatives
Tactics
  1. Vehicles (alat/sasaran)
  2. Units (satuan)
  3. Estimating & costing (perhitungan & pembiayaan)
  4. Scheduling (penjadwalan)
  5. Ordering (pemesasanan)
  6. Bookkeeping (pembukuan)

Perkembanagan Media Planning

Perkembangan Media Planning

Pada perkembangan awal, pekerjaan media terbatas pada fungsi administratif saja (klerikal). Seiring dengan banyaknya produk baru yang bermunculan dan perkembangan media yang sangat pesat, muncul pemikiran untuk menghubungkan media planning dan marketing planning.

Sekarang media planning dilihat sebagai, "The process of designing a course of action that shows how advertising time and space will be used to contribute to the achievement advertising and marketing objectives."

Media planning menjadi salah satu komponen marketing plan dan beritenteraksi dengan elemen - elemen lain (karakteristik produk, saluran distribusi, bauran promosi, kemasan, pricing, d.l.l.) dalam total plan.

Managerial Planning

  • Objective; Simply a statement of the task one wishes to accomplish
  • Strategy ; The means presribed for attaining the objective
  • Tactic : Detailed activities required to implement the strategy
 Hubungan ketiganya : Strategy harus mengacu pada objective dan tactic harus mengacu pada strategy.

Komponen Media Plan

  • Background review. Media plan yang baik dimulai dengan background review yang melibatkan setiap orang pada dasar argumentasi dalm asumsi dan pengetahuan mereka terhadap produk yang akan diiklankan.
  • Statement of objectives. Dalam menentukan media objectives yang akan dicapai perlu mereview marketing dan advertising objectives.
  • Target market definition. Khalayak sasaran harus didefinisikan secara cermat dan tepat sehingga media yang tepat bisa dipilih.
  • Media mix. Jenis -  jenis media yang akan digunakan dan efektivitas yang diharapkan.
  • Overall scheduling consideration. Skema penjadwalan media dalam satu periode waktu yang telah ditentukan.
Media Rationales

Ke lima komponen media plan tersebut, belum merupakan suatu media plan yang utuh. Mereka lebih sebagian dasar dari sebuah perencanaan media, dimana akan bersama - sama membangun sebuah media plan dengan statiscal dan qualitative rationales untuk media - media yang direkomendasikan.

Media Planning & Media Buying

Media iklan jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatan periklanan, maka ia berada pada posisi aktivitas media palnning dan media buying.

Apa itu media planning dan media buying?

Media planning adalah proses menentukan bagaimana menggunakan waktu dan ruang untuk meraih tujuan pemasaran. Impelementasinya memilih media yang tepat untuk digunakan dalam penyampaian pesan - pesan iklan produk tertentu.

Sedangkan media buying dalam kegiatan periklanan adalah merupakan aktivitas dalam memilih institusi media, memonitoring dan mengevaluasi hasil dari kegiatan media planner.

Fungsi yang dijalankan adalah:


  1. Penyediaan informasi bagi media planner, misalnya rating acara atau positioning suatu media.
  2. Negosiasi harga pembelian dan penyewaan waktu dan ruang pada suatu media.
  3. Memonitor pelaksana kegiatan iklan seperti menghitung jumlah target audience yang tereksposure atau memonitor jadwal pelaksana iklan.
  4. Mengevaluasi akumulasi efetvitas kegiatan periklanan melalui media tertentu.
Kegiatan periklanan bisa dikatakan efektif, bilamana target audience atau sasaran iklan mampu dicapai.

Untuk mencapai itu maka diperlukan perencana dan pemilihan media yang tepat.

Untuk mendukung pendapat mengenai pentingnya perencanaan media iklan yang akan digunakan sebagai penyampai pesan iklan.

Melvin de Fleur mengungkapan teori mengenai komunikasi satu tahap yang mempunyai sifat - sifat :
  • Mengakui bahwa tidak semua media memiliki kekuatan atau pengaruh yang sama terhadap audience.
  • Memperhitungkan peranan selektivitas, sebagai faktor yang menentukan didalam penerimaan pesan oleh audience.
  • Mengakui kemungkuninan timbulnya reaksi yang berbeda - beda dari audience terhadap pesan komunikasi yang sama.

Pengertian Media Iklan, Media Cetak

Apa Itu Media Iklan?

Media iklan adalah media segala komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan-pesan iklan. Jadi iklan dapat diseberluaskan dengan cara seksama maupun dapat dilihat oleh pihak khalayak tersebut.

Pada prinsipnya jenis iklan di bagi dengan bentuk fisik dan dibagi 2 (dua) katagori yaitu; Iklan dalam media cetak dan Iklan dalam media elektronik.

Pengertian Media Iklan

  1. Media cetak adalah media statis mengutamakan pesan - pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya menggungkan paper (kertas). Media cetak juga merupakan suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata - kata, gambar foto, dan sebagainya. Contohnya; Surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster
  2. Media elektronik adalah media yang proses kerjanya berdasarkan dengan elekronik, dan electromagnetic. Contoh; Televisi, radio, internet, dsb.
Diantara dikotomi media tersebut ada satu media yang tidak termasuk dalam kategori keduanya, yaitu Outdoor Media (Media luar ruang). Contohnya papan iklan atau Billboard)

Jika dilihat dari pekerjaan kreatifnya maka media iklan tersebut dapat terbagi menjadi dua jenis yaitu :
  • Above the Line; Media utama yang digunakan dalam kegiatan periklanan. Contohnya, televisi, radio, majalah, dan surat kabar.
  • Below the Line; media pendukung dalam kegiatan periklanan. Contoh, pamflet, brosur, dan poster.